Saturday, December 13, 2008

Menjawab Pertanyaan-pertanyaan Rekan Sejawat (Ibu Sri Anjayani-Rembang)

Pro : Dear Mrs. Anjayani
This is my answers that I can give, with all the deficiencies in my answers, forgive me please.

1. Apakah dalam pembelajaran Matematika di kelas, saya boleh menggunakan/menerapkan model yang menurut saya efektif tetapi belum ada teorinya?
Jawab :
Menurut saya boleh, cobalah Anda catat dan rumuskan fase-fase pembelajaran yang menurut Anda efektif tersebut, adakah fase-fase tersebut sama dengan salah satu model pembelajaran yang telah ada. Jika tidak ada yang sama, cobalah Anda praktekkan model tersebut di depan forum rekan sejawat (MGMP atau yang sejenis), mintalah tanggapan, saran dan kritik dari mereka rekan-rekan Anda tersebut. Bakukan model pembelajaran Anda dan publikasikan lewat jurnal pendidikan. Selamat berjuang menemukan model pembelaran yang baru.

2. Apakah penggunaan mode-model pembelajaran yang telah ada sekarang ini sifatnya wajib?
Jawab :
Model-model pembelajaran yang telah ada sekarang ini tidak wajib sifatnya, artinya model-model tersebut boleh Anda kembangkan atau Anda modifikasi (dapat juga Anda kombinasikan) sesuai dengan kondisi dan situasi siswa Anda.

3. Apakah saya salah seandainya mempunyai keinginan untuk selalu menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika di kelas tetapi akhirnya ragu-ragu karena takut waktu tidak cukup (target kurikulum)?
Jawab :
Menurut saya, lebih baik siswa paham dengan semua konsep matematika daripada kita hanya mengejar target kurikulum tetapi pemahaman konsep matematika siswa lemah. Karena pemahaman konsep matematika adalah merupakan pondasi bagi siswa, selebihnya siswa akan menggali sendiri dengan konsep-konsep yang telah Anda tanamkan secara kuat. Bukan berarti target kurikukulum menjadi tidak penting. Dengan adanya KTSP, kita dapat menyusun kurikulum sesuai dengan Standar Kompetensi yang di sesuaikan dengan kondisi pemahaman siswa kita.

4. Bagaimana Langkah saya, supaya saya minimal mendekati menjadi guru yang profesional sedangkan lingkungan di sekolah saya sangat tidak mendukung?
Jawab :
Langkah yang harus senantiasa kita jaga adalah kesediaan untuk mengenal diri kita dan kemauan untuk selalu mengasah keguruan kita, bersedia belajar dengan meluangkan waktu untuk selalu menjadi guru yaitu seseorang yang terpanggil secara nuraninya untuk mendampingi peserta didik belajar, serta kebanggaan atas keguruannya adalah langkah menjadi guru yang profesiaonal, yang terpenting adalah kemauan kita untuk mengembangkan keguruannya, bukan pada dukungan dari pihak manapun.

5. Bagaimana cara untuk lebih memotivasi siswa-siswa di SMP saya agar lebih giat belajar?
Jawab :
Menurut saya, memotivasi siswa dapat dibentuk jika seorang guru mampu membuat suatu pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Caranya bisa melalui permainan, simulasi, menonton video, interaksi langsung dengan alam, penggunaan media-media interaktif dan sebisa mungkin menghindari hukuman. Apapun bentuk Hukuman, menurut saya tidak efektif untuk membangkitkan motivasi siswa, jadi sebaiknya dihindari, lebih baik menggunakan sistem pujian atau hadiah pada siswa yang berprestasi, sehingga siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk berprestasi. Hukuman hanya akan memberikan rasa takut pada siswa, dan rasa takut merupakan faktor penghambat seseorang untuk belajar.

3 Comments:

Dr. Marsigit, M.A said...

Bapak bisa angkat permasalahan ke dalam diskusi perkuliahan saya (Dosen: Dr. Marsigit)

Dr. Marsigit, M.A said...

Tulisan yang lainnya dinanti (Dr. Marsigit)

KARSO MULYO said...

Pak aku ndak nanya lo pak. Ndak usah dijawab. Cuma aku ingin kapan-kapan kita piknik muter-muter jogja. Biar setahun di jogja tidak kuper. Ok